Sabtu, 21 Januari 2012

Teh

Saya termasuk peminum teh.
Di rumah setiap harinya pasti ada teh satu ceret kecil.
Ceret emas yang biasa jadi oleh-oleh dari naik haji itu.
Yang ada tulisannya made in Korea.^^
Muatannya 4 gelas belimbing lah.
Masih ingat kan sama gelas belimbing, hahaha *abaikan
Kalau dulu teh yang di minum itu masih bubuk yang perlu di saring.
Sekarang sih sudah era-nya teh celup, Teh Sariwangi.
*sebut merek^^

Kenal dengan teh-teh lain, ya pas kuliah.
Ketika status sebagai anak kos mengharuskan untuk belanja sendiri keperluan rumah tangga eh rumah kos. *sambil kepalkan tangan ke atas
Akhirnya malah jadi hobi baru.
Hobi menjelajahi seluruh sudut toko kelontong. Hahaha.

TEH HIJAU


Teh hijau yang ini masih berbentuk daun teh kering.
Kardus kecil ini berisi 3 sachet.
Satu sachet bisa buat 10 gelas, tergantung sih takarannya.^^
Yang setelah di seduh daunnya mengembang.
Kalau saya tidak di saring lagi, cuma meminggirkan daun-daunnya saja pas minum.
Nay bilangnya “de Nin...ada sayurnya di teh”. Hahaha.
Ini penampakannya.

-kalau daunnya dididihkan bersama air, mengembangnya maksimal-

Di Makassar sempatkan beli teh ini.
Sekarang lagi giat meminumnya.
Nah, pas akupuntur kemarin saya tanya ke dokter.
Kalau magh, tidak boleh minum teh ya dok.
*maghku lagi di terapi
Dokternya belum menjawab, saya bilang lagi tehnya teh hijau dok.
Oh tidak boleh.
Kenapa memangnya minum teh hijau, mau langsing?.
Apanya mau dilangsingkan.
Hmm, mau antioksidannya sih dok.
Lebih baik minum vitamin E saja kalau mau antioksidan, kata dokter lagi.

Dari baca artikel di internet.
Boleh saja penderita magh minum teh hijau, asal ditambah pemanisnya.
*green tea lover cari pembolehan
Padahal saya selama ini minumnya so-low-sugar.
Tidak begitu suka teh terlalu manis, eneg.^^

TEH HITAM
Teh Hitam juga sempat mengisi hariku kala itu.
Tapi sudah lupa mereknya.
Banyak soalnya temannya kalau di kos, ada Milo, Indomie, Energen dan lain-lain.
Jadi susah membagi perhatian, Hahaha.
Mau coba varian teh yang lain, tapi harganya tidak bersahabat.^^

TEH INSTANT
Teh yang tinggal lep.
Seperti Teh Kotak, Teh Botol, atau Teh Botol yang di kotak.
Saya sukanya biasa saja.
Paling kalau makan di luar baru minum itu.
Tidak seperti kakakku yang dikamarnya selalu stok teh kotak sekardus atau pulpy orange sekardus. *jiah

ES TEH
Di rumah kalau ada teh tersisa.
Paling siang-siangnya ditambah es batu, jadilah Es Teh.
Es Teh? Jogja banget.
Kenal sama es teh juga di Jogja.
Aneh saja, setiap warung pasti ada es tehnya.
Maklumlah, sebelumnya jarang makan di warung. *katro^^
Pas pulang kampung, kebiasaan ini ikut. 

-homemade iced tea-


Jadi ingat, pernah belajar bahasa Turki.
Nah gurunya itu asli orang Turki, namanya Fatih bey (Pak Fatih).
Beliau heran dengan es teh.
Kok teh pakai es.
Katanya, baru di Indonesia beliau mendapati es teh. Haha.
Secara di Turki sono, minum tehnya pas lagi panas-panasnya.
Dengan gelas-gelas kecil dan gula batu.
Gulanya kadang tidak di cempung ke dalam teh.
Tapi di gigit-gigit dulu, baru kemudian minum tehnya.
Penasaran dengan teh Turki.
Apalagi lihat TL si Felish di twitter, bahas tentang koleksi tehnya dia.
Ternyata banyak ya teh lokal yang tidak populer.
Padahal kemasannya sudah modern.
Apa karena saya saja yang tinggal di desa. Hehe. My lovely desa^^

TEH TARIK
Teh Tarik asli Malaysia.
Kalau di Indonesia dikenalnya dengan teh susu.
Tapi karena penyajiannya pakai di tarik dari gelas satu ke gelas lain, jadilah teh tarik.
*jangan di tambah "mang" ya^^
Kalau di restoran sudah pakai mesin, jadi tinggal pencet.
Pertama coba itu di Kona.
Enak. Manisnya pas.
Kalau jalan sama Dita pasti ke Kona!.
*miss you Dita, a lot
FYI, Kona selain teh tariknya enak, makanannya juga enak.
Harganya pas.
Belum lagi tempatnya, cozy. Hidup Kona!. ^^"

-kamera HP jadul, Kona remang-remang, hasilnya kaburrr-


Pernah coba di Es Teler 77, kemanisan menurutku.^^
Ini penampakannya.

-teh tarik pake gelas kopi (nescafe)-

Sebenarnya cuma mau bahas teh hijau.
Tapi karena pas sudah dituang dalam tulisan,^^
Eh kemana...kemana...kemana-mana pembahasannya.
Jadilah bahas teh secara umum.

Yasud...
Bye...*ala syahrini, gubrak
Wassalamu’alaykum warohmatullahi wabarokatuh...jamaah...oh jamaah^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar