Selasa, 31 Januari 2012

Hijab Class (Part II)

Kita lanjutkeen, ke Hijab Class Part II by Ardelya.
Pelajaran pertama kita siang itu adalah Beauty Class by La Tulipe.
Dan Kak Yuni didaulat sebagai modelnya.


-demo make up-

Lamaa juga ya kelas make up-nya. v_v
Kalau saya sih tidak begitu perlu sama kelas ini.
Sehari-hari tak ber-make up.
Rempong, kalau harus me-retouch make up setiap habis wudhu.^^
Kalau berlebihan juga takut dosa. Hehe

Ternyata La Tulipe sudah halal loh.
Bukan cuma Wardah.
Adalagi make up halal lainnya, tapi saya lupa.^^
Untuk jelasnya follow saja Halal Corner.


Akhirnyaaa yang ditunggu-tunggu datang juga.
Ini dia mba Vonny dan mba Denny.

-berdiri: mba Vonny, duduk: mba Denny-

Mba Vonny-lah pemilik dari Ardelya.
Yang ternyata dulunya itu seorang reporter di RCTI selama 7 tahun.
Dan baru memakai hijab itu 5 tahun terakhir.
Dalam waktu itu sudah bisa sekreatif ini, ckckck hebat yak.^^
Inti dari pemaparan mba Vonny, pandai-pandai me-recycle barang-barang yang kita sudah punya.
Jadinya tidak mubasir juga kan. *mantapp

Mba Denny sendiri seorang make up artist di Surabaya.
Jadi partner mba Vonny keliling Indonesia kalau mba Denny lagi free.
Wah, really enjoy being enterpreneur yak.

Setelah perkenalan dimulailah hijab class-nya.

-salah seorang dari kru La Tulipe jadi modelnya-

Satu hal yang jadi perhatian saya. *ceileh^^
Si model terlalu sibuk dengan gadget-nya.
Sewaktu mba Denny menjelaskan, dia sibuk nelpon.
Sewaktu mba Vonny memperagakan hijab style-nya, jempolnya sibuk juga.
Hmm...tidak sopanlah bagiku.^^

Mba Vonny mulai beraksi. Haha
Style pertama itu simple basic style.
Pakai ciput dan basic shawl saja.
Inilah yang jadi dasar untuk style-style berikutnya.
Bisa dipakai sehari-hari hijab style seperti ini.

-meni , cii, mami-
Meni matanya tertutup.
Jadi disamarkan dengan kacamata.^^
*pasti mau pamer eye shadow Men, hahaha

-mba Hera, mba Tety, saya-


-bu Ida, mba Ning & tante hapsah, mama-

-Basic Style-


Next style was Turban Style.
Kalau style seperti ini, harus pakai basic lagi yang menutupi dada.
Biar stylist dan syar'i. Setujuuu? Hehehe.

-Turban Style-
-mama dkk in Turban Style-

-in turban style ditambah asesoris-

-turban style as basic, flowery shawl as outwear-

And next was glamour style (menurutku^^).
Turban style ditimpali tule scarf.
Dibentuk bunga, lucu jadinya.
Pesan (lagi): jangan lupa pakai basic yang menutupi dada ya.
Ini baru latihannya kok.

-mami in action, klik foto untuk melihat foto lebih besar^^-

-in Glam Style-

Last style was Wedding Style.
Cukup menyemat bagian tule scarf dibagian tengah kepala.
Tada...
It's simply glam rite?
Apalagi kalau sudah menambah dengan asesoris-asesoris besar seperti yang saya pakai.
Kata mba Vonny kalau nikah kerudungnya dipakai sendiri. Haha.

-in wedding style-
Oh iya...
Si Meni, fotonya ada 3 yang tertutup matanya.
Padahal cuma ada foto ini dengan style ini.
So sowry Men.
Besok-besok matanya ditahan yak.^^

-ditambah mahkota, mantapp, ayo kawin massal^^-

That's all for HC Part II.
Wait for Hijab Class Part III yak...hehe
Wassalamu'alaykum warohmatullahi wabarokatuh...

Senin, 30 Januari 2012

Hijab Class (Part I)

Akhirnya tiba juga di tanggal 28 Januari, It’s Hijab Class Time!.
Hijab class-nya oleh Ardelya.
Yey...akhirnya ada hijab class juga di Soroako yang terpencil ini. Hehe


Saya, mama’, dan mami dapatnya kelas Sabtu siang.
Wah, kebayang sudah panasnya. ^^

-otw-
Sebelumnya kita sudah tentukan dress code apa yang kita pakai nanti.
Kita ber-Dian Pelangi.
Hasil membajak belanjaannya mama waktu itu. Haha

-Mama, Saya, Mami-
Our outfits:
- Mama: shawl dress DP
- Saya: basic dress Up2date dan batwing cardi DP (punya mama semua ^^ haha..CUMI)
- Mami: inner dress Zoya dan simple cardi DP

Janjian di rumah sama Meni dan tante Hapsah.
Jam 13.00 kita cus.
Walaupun sudah ada revisi kelasnya mulai jam 14.00. ^^


Seperti biasa, sebelum masuk kita foto-foto dulu.
Siangnya menyilaukan.^^

-tante Hapsah, Mama, Mami, Meni-

-Meni, Saya, Mami-


-Cii ternyata sudah tiba di TKP duluan-


-Mami mendaftarkan kita semua^^ (Uni salah satu panitianya)-

-peralatan tempur by La Tulipe-


-dipinjamkan cepol, ciput, tule shawl, flowery shawl, dan basic shawl-

Ini dia yang kita bawa pulang. ^^

-goodie bags-

Ini dia teman-teman se-meja kita.^^

-Mami, mba Hera, mba Tety-

-meja kita rame (nonstop chatting, seru juga^^)-

Mama di meja lain dengan kawan-kawannya.

-tante Hapsah, mama, bu Ida, bu Ning-

Apa saja yang kita pelajari di kelas ini?
To be continuous...
*hihi ^^v

Senin, 23 Januari 2012

Oleh-oleh

Seminggu kemarin mama sempat ke Makassar.
Saya minta dibelikan meja kayu dua buah.
Buat Nay belajar dan buat saya untuk me-laptop.
Seperti ini:

-meja yang sangat populer jaman nge-kos dulu, murah-meriah^^-

Eh ternyata Nay dapat yang lebih bagus.
-Active Desk, jiah pas si Jupe nongol di TV, hehe-

Saya coba merakitnya.
Tapi ternyata sangat susah untuk memasang kursinya ke kerangka.
Saya menyerah!. *palingkan muka
-before & after-
Nay sudah tak sabar untuk memakai meja barunya.
Panca tidur, mama juga lagi tiduran karena masih capek.
-menunggu bala bantuan datang sambil mewarnai-

Akhirnya mama keluar.
Dan dengan kekuatan bulan, mama berhasil merakit bagian yang susah itu.
Tapi dengan mengubah cobek sebagai palu. Hahahaha.
Sampai-sampai ada bagian yang retak. Jiah.
Kata mama “Aih...makkasolang ki ini”, wakakakakak.
Jeng jeng...ini dia jadinya.
-lucumu Nay-
Nay jadi semangat.
Langsung pergi mandi sendiri.
Biasanya minta dimandikan.
-before-after mandi-
Sewaktu mau di foto lagi (setelah mandi).
Nay : Ih Bude Nin, belum ka pakai bedak.
Saya: Ambil saja dikamarku.
Nay: Bedak garuk?
(bedak Rita, tampak di foto, dipakai kalau Nay minta digaruk punggungnya sebelum tidur)
Saya: Hahaha, iya.
Nay: Tidak apa-apa ji De Nin (dipakai di muka)?
Saya: Hahaha, iya, tidak apa-apa ji.

Nay oleh-olehnya bagus.
Nah saya?
Ini:
-“kresek”nya DP-

Mama dengan cueknya kasih saya tas kertas ini. 
Isinya manaaaaa? * >.<
Saya: Hah, apa ini ma’?
(sudah beda tasnya dengan yang lalu, yang ini lucu, suka)
Mama: Tas belanjanya Dian Pelangi
Saya: Jadi ki kah belanja itu hari? Kita bilang tidak ada ji yang bagus
Mama: Ada baju sama pasmina dua
Saya: Kalau yang kayak ditasnya ini ma’(tunjuk gamis yang dipakai model)?
Mama: Ada ji, tapi besar sekali
Saya: (menangis dipojokan, hahahaha *L)

Tapi setelah mama membongkar hasil "jarahannya" di kota .
Wah...saya langsung protes besar-besaran. 
*pakai ikat kepala, pegang poster, demo! Hahaha
Kenapa saya tidak dibelikan yang ini, yang itu.
Bi...mama kain bagus dia, baru punya ta' kayak kain baju Malaysia.
Akhirnya saya membajak gamis dan batwingnya.
Mama hanya bisa pasrah sama anaknya ini.
Cuma bisa bilang, mau terus kau ambil punyaku. Hahaha.
Ya iyyalah!^^

Pearl Thai Green Tea

Ini dia nih varian teh yang paling memorable.
Waktu itu lagi cari minuman di food court Taman Sari, Ambarukmo Plaza.
Iseng, pilih pearl thai green tea.
Ternyata, it’s so me.^^


THAI TEA
Sesuai namanya, teh ini berasal dari Thailand.
Teh yang rasa tehnya lebih dominan.
*yah namanya juga teh, haha, hard to explain
Walaupun pakai susu tapi pahitnya yang berasa.
Tidak seperti teh tarik yang susu banget.
*jiah, ternyata teh susu juga toh, wakakakak
Tapi beda kok rasanya.
Teh susu-nya Indonesia, Teh Tarik dan Thai Tea beda racikannya.
*negaranya saja beda^^
Punya Indonesia yang cara bikinnya the simpliest one. Hehe

Dulu pernah tanya resepnya sama mbah google.
Katanya kalau mau buat Thai Tea yang mirip aslinya, pakainya Teh Celup Sosro.
Ini resep selengkapnya. *kepo-in dah
Pas liburan di Makassar kemarin juga beli teh ini.
Tapi belum pernah coba buat sampai sekarang. Haha.
Eh eh, ternyata di Soroako juga pada jual kok Teh Celup Sosro.
Hobi “menjelajah sudut toko kelontong” sudah jarang saya lakukan dsini.
Tidak tahu perkembangan ditempat tinggal sendiri.^^
 
THAI GREEN TEA
Nah yang ini Thai Tea tapi teh yang dipakai teh hijau.
Teh Celup Sosro belum ada yang versi Green Tea!. Hahaha.
Well, kemungkinan besar yang dipakai di Taman Sari itu Matcha. *menurutku^^
Matcha adalah bubuk teh hijau dari Jepang.
Bukan pakai teh hijau celup apalagi yang masih dalam bentuk daun seperti yang saya minum dirumah. Hahaha.
Racikan ala Thailand tapi tehnya dari Jepang.
Ganti nama tuh, jadi Thai-Japanese Green Tea-Tea atau Thai Macha Tea.*abaikan
Mau beli matcha, tapi mahal juga harganya. Hehe
Ini salah satu penampakannya.

-ketahuan kan bisa beli online dimana^^-
 
PEARL
Pearl-nya terbuat dari tepung tapioka, diberi pewarna (biasanya coklat).
Terus dibentuk seperti kelereng.
Kalau dari resep-resep yang ada, pearl atau dikenal juga dengan bubble, tidak ditambah perasa coklat.
Tapi kalau yang saya minum di Taman Sari, ada sedikit rasa coklatnya.
Salah satunya resepnya ini.
Nah pearl inilah yang menyeimbangi rasa tehnya.
Kalau restoran paling pakainya yang instant.
Salah satunya seperti ini:


Suka dengan penampakannya Pearl Thai Green Tea.
Warnanya hijau muda, dibawahnya coklat (pearl-nya tenggelam didasar),.
Terus sedotannya besar, biar pearl-nya bisa lewat.^^
Yummy!

Eh pas searching, dapat gambar asli dari Taman Sari juga.
Walaupun tidak begitu kelihatan warna tehnya.

-sumbernya disini-
Ini termasuk salah satu magnet buat back to Jogja.
Dimana-mana juga ada.
Tapi kenangannya yang sesuatu.
Tempatnya sangat mendukung.
Di sudut Taman Sari dekat dinding kaca.
Ada view yang bagus buat berfikir.*menghayal^^
Bisa lihat pesawat yang baru take off juga loh.
Hopefully can be there again. Insya Allah.

Salam super blogger.
Wassalam.^^>

Sabtu, 21 Januari 2012

Teh

Saya termasuk peminum teh.
Di rumah setiap harinya pasti ada teh satu ceret kecil.
Ceret emas yang biasa jadi oleh-oleh dari naik haji itu.
Yang ada tulisannya made in Korea.^^
Muatannya 4 gelas belimbing lah.
Masih ingat kan sama gelas belimbing, hahaha *abaikan
Kalau dulu teh yang di minum itu masih bubuk yang perlu di saring.
Sekarang sih sudah era-nya teh celup, Teh Sariwangi.
*sebut merek^^

Kenal dengan teh-teh lain, ya pas kuliah.
Ketika status sebagai anak kos mengharuskan untuk belanja sendiri keperluan rumah tangga eh rumah kos. *sambil kepalkan tangan ke atas
Akhirnya malah jadi hobi baru.
Hobi menjelajahi seluruh sudut toko kelontong. Hahaha.

TEH HIJAU


Teh hijau yang ini masih berbentuk daun teh kering.
Kardus kecil ini berisi 3 sachet.
Satu sachet bisa buat 10 gelas, tergantung sih takarannya.^^
Yang setelah di seduh daunnya mengembang.
Kalau saya tidak di saring lagi, cuma meminggirkan daun-daunnya saja pas minum.
Nay bilangnya “de Nin...ada sayurnya di teh”. Hahaha.
Ini penampakannya.

-kalau daunnya dididihkan bersama air, mengembangnya maksimal-

Di Makassar sempatkan beli teh ini.
Sekarang lagi giat meminumnya.
Nah, pas akupuntur kemarin saya tanya ke dokter.
Kalau magh, tidak boleh minum teh ya dok.
*maghku lagi di terapi
Dokternya belum menjawab, saya bilang lagi tehnya teh hijau dok.
Oh tidak boleh.
Kenapa memangnya minum teh hijau, mau langsing?.
Apanya mau dilangsingkan.
Hmm, mau antioksidannya sih dok.
Lebih baik minum vitamin E saja kalau mau antioksidan, kata dokter lagi.

Dari baca artikel di internet.
Boleh saja penderita magh minum teh hijau, asal ditambah pemanisnya.
*green tea lover cari pembolehan
Padahal saya selama ini minumnya so-low-sugar.
Tidak begitu suka teh terlalu manis, eneg.^^

TEH HITAM
Teh Hitam juga sempat mengisi hariku kala itu.
Tapi sudah lupa mereknya.
Banyak soalnya temannya kalau di kos, ada Milo, Indomie, Energen dan lain-lain.
Jadi susah membagi perhatian, Hahaha.
Mau coba varian teh yang lain, tapi harganya tidak bersahabat.^^

TEH INSTANT
Teh yang tinggal lep.
Seperti Teh Kotak, Teh Botol, atau Teh Botol yang di kotak.
Saya sukanya biasa saja.
Paling kalau makan di luar baru minum itu.
Tidak seperti kakakku yang dikamarnya selalu stok teh kotak sekardus atau pulpy orange sekardus. *jiah

ES TEH
Di rumah kalau ada teh tersisa.
Paling siang-siangnya ditambah es batu, jadilah Es Teh.
Es Teh? Jogja banget.
Kenal sama es teh juga di Jogja.
Aneh saja, setiap warung pasti ada es tehnya.
Maklumlah, sebelumnya jarang makan di warung. *katro^^
Pas pulang kampung, kebiasaan ini ikut. 

-homemade iced tea-


Jadi ingat, pernah belajar bahasa Turki.
Nah gurunya itu asli orang Turki, namanya Fatih bey (Pak Fatih).
Beliau heran dengan es teh.
Kok teh pakai es.
Katanya, baru di Indonesia beliau mendapati es teh. Haha.
Secara di Turki sono, minum tehnya pas lagi panas-panasnya.
Dengan gelas-gelas kecil dan gula batu.
Gulanya kadang tidak di cempung ke dalam teh.
Tapi di gigit-gigit dulu, baru kemudian minum tehnya.
Penasaran dengan teh Turki.
Apalagi lihat TL si Felish di twitter, bahas tentang koleksi tehnya dia.
Ternyata banyak ya teh lokal yang tidak populer.
Padahal kemasannya sudah modern.
Apa karena saya saja yang tinggal di desa. Hehe. My lovely desa^^

TEH TARIK
Teh Tarik asli Malaysia.
Kalau di Indonesia dikenalnya dengan teh susu.
Tapi karena penyajiannya pakai di tarik dari gelas satu ke gelas lain, jadilah teh tarik.
*jangan di tambah "mang" ya^^
Kalau di restoran sudah pakai mesin, jadi tinggal pencet.
Pertama coba itu di Kona.
Enak. Manisnya pas.
Kalau jalan sama Dita pasti ke Kona!.
*miss you Dita, a lot
FYI, Kona selain teh tariknya enak, makanannya juga enak.
Harganya pas.
Belum lagi tempatnya, cozy. Hidup Kona!. ^^"

-kamera HP jadul, Kona remang-remang, hasilnya kaburrr-


Pernah coba di Es Teler 77, kemanisan menurutku.^^
Ini penampakannya.

-teh tarik pake gelas kopi (nescafe)-

Sebenarnya cuma mau bahas teh hijau.
Tapi karena pas sudah dituang dalam tulisan,^^
Eh kemana...kemana...kemana-mana pembahasannya.
Jadilah bahas teh secara umum.

Yasud...
Bye...*ala syahrini, gubrak
Wassalamu’alaykum warohmatullahi wabarokatuh...jamaah...oh jamaah^^

Jumat, 20 Januari 2012

Nay Sholat

Ponakanku satu ini makin besar makin ada-ada saja.

Diajak sholat jamaah.
Nay langsung bertanya jamaah itu apa De Nin?
Hmm...pasti Nay tahunya cuma Ustadz Jamaah (Nur Maulana).
Terus kalau sholat, kalau saya bilang Allahu Akbar, dia juga ikut bilang. *jiah haha
Konsentrasi buyar.
Pas tahiyat akhir, si Nay sedikit-sedikit pegang jari tanganku.
Mengecek jikalau telunjukku sudah naik apa belum.
*tidak khusyu mi sholatku


Belum lagi pas berdo’a.
Do’anya cari bacaan yang Nay sudah hapal.
Al-Fatihah terus Do’a Kedua Orang Tua,
Lanjut ke do’a khusus buat De Nin.^^
Ditutup dengan do’a sapu jagat.
Masalahnya setiap selesai do’a, Nay kebablasan mengucap “Artinya...”
Hahaha...kebiasaan di TK.

Menyinggung masalah TK.
Pernah sepulang Nay dari sekolah.
Dia bilang kalau di sekolah, ibu gurunya bercerita tentang nabi-nabi.
Dia tanya ke mama “Betulkah itu yang da cerita ibu guru ma’?”.
Hahahahahaha. Nay...Nay.

ELLE's

Yuhuyyyyy.....akhirnya tiba juga di pembahasan tentang ELLE’s!

Elle’s itu nama geng kita pas kuliah.
Geng? Yap, dulu kita menyebutnya dengan geng.
*untungnya kita tidak bawa motor, haha
Terbentuknya juga tidak sengaja, mengalir begitu saja.
Entah dari semenjak kita sekelompok untuk presentasi kuliah Bahasa Inggris.
Atau (kata Asna) mulainya dari pas kuliah Metode Peramalan ya.
*peramalan? eh kita bukan kuliah jurusan per-dukun-an ya, tapi Statistik^^
Terus lanjut, kemana-mana seringnya bareng.
Ke kampus, makan, kerja tugas, dan tentu saja nge-mall.
Kalau mau ke mall, kumpulnya di kampus, depan perpus UPT. Hahaha.

ASAL NAMA
Nama Elle’s sendiri diambil dari film ini.
 
 
Tokoh utamanya itu si Elle Woods.
Kalau di sinopsis dideskripsikan dengan kalimat “cantik, berambut pirang, dan kaya raya” juga “gadis pirang dengan otak dangkal”. Hahaha
Nah si Elle ini diceritakan berjuang keras biar otaknya dalam eh biar masuk Harvard. ^^
*pasti sudah pada nonton, sudah ada sekuelnya juga.

Kesimpulannya (menurut kita) jangan cuma gaul doang tapi harus pintar.
Nah…ini dia yang kita mau ikuti!
Ceileh, memangnya kita gaul? memangnya kita pintar? Hahaha *tepok jidat
Memangnya kita bisa?
*Ada sesuatuu dengan kalimat ini, wakakakakakak u know that so well Elle’s^^
Tapi yah…begitulah….
Namanya juga cita-cita.
Namanya juga idealisme masa kuliah. *gubrak
Yang penting...asik…asik.

Lahirlah kami…Keluarga Elle!.
Bermaksud biar keren ditranslate jadi Elle’s Family.
Hmm…keren tidak, maksa iya.
Terus disingkat jadi Elle’s Fam.
Tapi seringnya pakai Elle’s saja. *Ini yang keren, buahaha

FORMASI
Ini dia wajah-wajah kami di tahun 2003.
Masih pada culun.
Masih sedikit terkena radiasi. Hahaha.

-formasi awal Elle’s-
depan (ki-ka): Atin, me, Monik
belakang(ki-ka): Ira, Asna, Rita, Debi

Seiring waktu…Elle’s semakin berkurang.
Diantara kita, Rita yang paling pertama nikah.
*sekarang anaknya sudah dua loh, lah saya? curcol^^
Setelah nikah Rita tidak tinggal di Jogja lagi.

-Elle's di tahun (mungkin) 2006-

-ambil di album foto trus di scan, haha-
Nah, kalau sekarang.
Tinggal kita berempat.
Kita-kita ini yang masih keep-in-touch, walaupun sudah jarang juga sih.
Wah…terancam nih eksistensinya  Elle’s!. *L

Kita tampilnya!
Elle’s Fam…


-yah, fotonya di Gale, v_v, tempat eksis kita juga tu-



Foto-foto ini saya ambil dari FB kalian ya guys.
Guys adalah panggilan para Elle’s kalau kirim smsnya send-to-all.
Maklum…waktu itu masih jamannya sms gratis.
Kalau telpon itu 2 detikan atau Rp. 1 sesama operator. Hahaha

Oh iya...
Tak sengaja pas mengubek-ubek foto profil para Elle’s.
Eh semuanya punya foto pakai kacamata.
Langsunglah saya catut.
Dan guess what! Tema warnanya sama…merah marun-putih.
Gokil, kompak amat. *L
Saya menyadarinya pas foto-fotonya sudah di gabung.
Tada…

-unyuu^^-
Nah, foto wisuda dibawah ini, hasil membuka paksa album foto juga.
Tak apalah demi Elle's. Hahaha.
Asna dan Rita bareng wisudanya.
Terus kita bertiga.
*jadi episode tersendiri deh bahas wisudanya^^

-eksis!-

FANS ELLE’s
Jadi begini…kalau ada teman lain yang lumayan sering bareng sama kita, kita bilang mereka itu fans kita.
Ya…mereka tentunya tidak maulah! Haha.
Tapi dengan sebelah pihak si Nita dan mba Aan pernah kita daulat sebagai Fansnya Elle’s. Hahaha.*^^v

Banyak kisah menyenangkan yang terjadi bersama Elle’s.
Alhamdulillah bahagianya masih terasa sampai sekarang. *efek flash back
Sayang foto-foto jadul Elle’s masih di Jogja.
Masih di gudang kosnya adekku.
Kalau ada foto bisa jadi pengingat kejadian-kejadian masa silam itu.
Kalau mengandalkan ingatan, susah!
Itulah salah satu alasan blog ini ada.
Memberdayakan teknologi yang ada untuk merekam perjalanan kehidupan dengan seksama dan tajam setajam….
*eits…ngemeng apa sayah^^

Well, sampai jumpalah di next episode.
Wassalam blogger.
Miss you so Elle’s.